Bagi
kalian yang belum tahu apa itu IFRS, perkenankan penulis untuk menjelaskan
sedikit tentang hal ini di pembahasan awal. IFRS adalah singkatan dari International Financial Reporting Standard dimana
ia adalah sebuah standar baku yang digunakan dalam format pelaporan keuangan
perusahaan yang ada di seluruh dunia. Standar ini semacam UUD di negara kita
yang harus dijunjung tinggi dalam setiap kegiatannya, IFRS ini menjadi pedoman
utama perusahaan di seluruh dunia khususnya yang sering melakukan aktifitas
bisnis lintas negara untuk diterapkan dalam pelaporan keuangan mereka. Kenapa
hal tersebut sangat penting? Hal ini sangat penting agar bisa memperoleh feedback yang akan penulis jelaskan
kemudian.
Sebenarnya, sebelum IFRS ini sudah ada
standar-standar lain yang digunakan oleh perusahaan yang ada di dunia. Negara-negara
yang tergabung di Uni Eropa, termasuk Inggris, menggunakan International Accounting Standard (IAS) dan International Accounting Standard Board (IASB). Indonesia yang
berkiblat ke Belanda, belakangan menggunakan Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK) yang disusun oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Mula-mula
PSAK IAI berkiblat ke AS, dan sejak tahun 2012 beralih ke IFRS yang juga
merupakan produk AS.
Sektor bisnis dituntut untuk
mempersiapkan diri dalam mengadopsi IFRS yang akan diterapkan pada tahun 2012.
IAS dan IFRS merupakan standar akuntansi dan pelaporan keuangan yang merupakan
produk IASC dan IASB. IFRS adalah produk IASB versi baru sedangkan IAS adalah
produk IASC versi lama. Manfaat dari penerapan IFRS secara umum diantaranya
adalah:
Ø
Memudahkan pemahaman atas laporan keuangan dengan penggunaan
Standar Akuntansi Keuangan yang dikenal secarainternasional (enhance comparability)
Ø
Meningkatkan arus investasi global melalui transparansi.
Ø
Menurunkan biaya modal dengan membuka peluang fund raising melalui pasar modal secara global.
Ø
Menciptakan efisiensi penyusunan laporan keuangan.
Ø
Meningkatkan kualitas laporan keuangan, dengan cara, mengurangi
kesempatan untuk melakukan earning
management.
Dampak positif penerapan IFRS di Indonesia
Meskipun masih muncul pro dan kontra,
sesungguhnya penerapan IFRS ini akan berdampak positif. Bagi para emiten di
Bursa Efek Indonesia (BEI), dengan menggunakan standar pelaporan internasional
itu, para stakeholder akan lebih mudah untuk mengambil keputusan. Pertama,
laporan keuangan Perusahaan akan semakin mudah dipahami lantaran mengungkapkan
detail informasi secara jelas dan transparan.
Kedua, dengan adanya transparansi tingkat
akuntabilitas dan kepercayaan kepada manajemen akan meningkat. Ketiga,
laporan keuangan yang disampaikan perusahaan mencerminkan nilai
wajarnya. Di tengah interaksi pelaku ekonomi global yang nyaris tanpa batas,
penerapan IFRS juga akan memperbanyak peluang kepada paraemiten untuk menarik
investor global. Dengan standar akuntansi yang sama, investor asing tentunya
akan lebih mudah untukmembandingkan perusahaan di Indonesia dengan perusahaan
sejenis di belahan dunia lain.
Dampak negatif penerapan IFRS di Indonesia
Seperti yang diketahui perekonomian
Indonesia adalah berasaskan kekeluargaan. Akan tetapi semakin ke depan
perekonomian Indonesia akan mengarah pada Kapitalis. Tidak bisa dipungkiri lagi
kebudayaan negara barat (negara kapital) dapat mempengaruhi seluruh pola hidup
dan pola pikir masyarakat Indonesia dari kehidupan sehari-hari hingga
permasalahan ekonomi.
Padahal dalam pasal 33 ayat 1 UUD 1945
secara jelas nampak bahwa Indonesia menjadikan asas kekeluargaan sebagai
pondasi dasar perekonomiannya, begitu pula dalam pasal 33 ayat 2 dan ayat 3.
Akan tetapi dengan kemunculan IFRS tersebut dapat menyebabkan publik
menginginkan keterbukaan yang amat sangat di dalam dunia investasi. Terutama
keterbukaan investor asing untuk berinvestasi di Indonesia. Hal tersebut tentu
berseberangan dengan UUD 1945 pasal 33. Terlebih lagi dengan adanya
Undang-Undang Penanaman modal di tahun 2007 lalu maka semakin terlihat jelas
bahwa ada indikasi untuk mengalihkan tanggung jawab pemerintah ke penguasa
modal (kapitalis).
Hubungannya dengan IFRS adalah,
keseragaman global menjadikan masyarakat mudah berburuk sangka bahwa pemegang
kebijakan akuntansi di Indonesia adalah kapitalisme dan mengesampingkan asas
perekonomian Indonesia yang terlihat jelas di Undang-Undang Dasar. Sehingga
pada akhirnya akan memunculkan indikasi miring bahwa Indonesia semakin dekat
dengan sistem kapitalisme dan memudahkan investor asing untuk mengeruk kekayaan
di Indonesia.
Dampak penerapan IFRS bagi perusahaan
sangat beragam tergantung jenis industri, jenis transaksi, elemen laporan
keuangan yang dimiliki, dan juga pilihan kebijakan akuntansi. Adanya perubahan
besar sampai harus melakukan perubahan sistem operasi dan bisnis perusahaan,
namun ada juga perubahan tersebut hanya terkait dengan prosedur akuntansi.
Perusahaan perbankan, termasuk yang memiliki dampak perubahan cukup banyak.
Tetapi di balik semua perubahan dan dampak yang mungkin terjadi, tidak dapat
dipungkiri dengan adanya IFRS maka dapat memajukan perekonomian global di
Indonesia sehingga mampu bersaing dengan dunia luar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar